Tuliskan motif-motif batik dari Sabang sampai Merauke
Seni
F3BY1
Pertanyaan
Tuliskan motif-motif batik dari Sabang sampai Merauke
2 Jawaban
-
1. Jawaban Rvstyfnhfz
setau saya Mega mendung -
2. Jawaban AbdulKhakim
Batik Solo dan Yogyakarta
Batik di Jawa, khususnya batik Yogyakarta dan Surakarta, banyak menggunakan motif yang bersumber dari konsep tradisional budaya Jawa (alam semesta). Rata-rata, memakai warna tradisionalnya yaitu indigo, coklat tua, dan putih untuk mewujudkan 3 dewa dalam agama Hindu (Brahma, Visnu, dan Siva). Beberapa motif tradisionalnya, hanya dikenakan pada saat acara tradisional tertentu.
Asal-usul batik Yogyakarta saat kerajaan Mataram ke-I dengan raja Panembahan Senopati. Daerah batik pertama ialah di desa Plered.
Akibat dari berbagai peperangan, banyak keluarga raja yang mengungsi dan menetap di daerah baru seperti Banyumas, Pekalongan, dan ke timur seperti Ponorogo, Tulungagung dan sebagainya. Itu juga mempengaruhi penyebaran batik.
Batik mula-mula terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya seperti Sidomukti dan Sidoluruh serta Parang dan Cakra. Dalam perkembangannya, batik memiliki motif unik tersendiri dengan tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Motif itu seperti bunga, alam, satwa, gambar orang yang bercirikan daerah asal, atau gambar manusia dan dongeng yang berasal dari daerah tersebut. Misalnya motif barong di Bali. Sedangkan warna-warni batik pesisir di Jawa bagian utara, yang lebih merupakan campuran dari budaya Jawa, Arab, Tionghoa dan Belanda (lihat: Batik Tionghoa Peranakan).
Batik Jawa Timur
Perkembangan batik di Jawa Timur agak lambat dibandingkan dengan batik Jawa Tengah. Salah satu penyebabnya karena batik di Jawa Tengah dan Yogyakarta memiliki acuan dari kalangan keraton sehingga selalu ada perubahan.
Batik Jawa Timur mempunyai motif yang lebih bebas, tanpa terikat motif dasar, naturalis dan dipengaruhi berbagai kebudayaan asing. Warnanya juga lebih cerah. Hanya ada lima wilayah di mana perajin batik lebih banyak ditemukan, yakni di Madura, Tuban, Sidoarjo, Tulungagung, dan Banyuwangi. Paling terkenal adalah Batik Madura. Produk batiknya memiliki ragam warna dan motif yang sangat kaya. Batik Madura selalu menggunakan pewarna alami yang warnanya cukup menyolok misalnya kuning, merah atau hijau. Batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif dengan daerah lain, misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan rajut. Ada sejumlah motif mengangkat aneka flora dan fauna yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.
Batik Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua dan Nusa Tenggara
Daerah di luar Jawa juga memiliki motif yang tak kalah menarik dan khas, termasuk daerah yang tidak mendapat pengaruh Hindu seperti Toraja, Flores, Halmahera dan Papua. Di Kalimantan Selatan, batik dikenal dengan nama Sasirangan. Batik Kalimantan Tengah terkenal dengan nama Batik Benang Bintik. Motifnya variatif. Yang umum adalah Batang Garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), Burung Enggang/Tingang (Elang Kalimantan) dan Balanga. Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang serta oranye.
Sulawesi juga memiliki batik. Batik Sulawesi Selatan memiliki motif-motif Toraja, Bugis dan Makassar. Batik Sulawesi Selatan umumnya menggunakan teknik pembuatan yang sama dengan batik Jawa. Sedangkan batik di Sulawesi Tengah banyak dihasilkan oleh masyarakat kota Palu. Motif yang digunakan kebanyakan menggambarkan motif burung maleo, bunga merayap, resplang, motif ventilasi dan motif ukiran rumah adat Kaili ataupun motif bunga dan buah cengkeh.
Sedangkan Papua, memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun mancanegara. Batik Papua memiliki perbedaan corak yang cukup menyolok dibanding batik dari daerah lain, yaitu lebih gelap dan banyak memiliki motif patung. Yang paling terkenal adalah batik motif Asmat. Meski ada juga motif simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua. Cecak atau buaya adalah salah satunya, selain lingkaran-lingkaran besar. Warnanya lebih cokelat dengan kombinasi warna tanah dan merah hati.
Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar 1970-an. Dipelopori oleh Pande Ketut Kr